SAMPAINYA DOA PADA ORANG YANG SUDAH MENINGGAL

masukkan script iklan disini

KISAH HIKMAH EP.01 | SAMPAINYA DOA PADA ORANG YANG SUDAH MENINGGAL

Oleh: Muhammad Muzakka

📚 إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين الجزء الثاني صـ ١٦٢

(وحكى) بعض أهل العلم أن رجلا رأى في المنام أهل القبو في بعض المقابر قد خرجوا من قبورهم إلى ظاهر المقبرة، وإذا بهم يلتقطون شيئا ما يدري ما هو. قال: فتعجبت من ذلك، ورأيت رجلا منهم جالسا لا يلتقط معهم شيئا، فدنوت منه وسألته: ما الذي يلتقط هؤلاء؟ فقال يلتقطون ما يهدي إليهم المسلمون من قراءة القرآن والصدقة والدعاء. فقال: فقلت له: فلم لا تلتقط أنت معهم؟ قال أنا غني عن ذلك. فقلت: بأي شئ أنت غني؟ قال بختمة يقرؤها ويهديها إلى كل يوم ولدي يبيع الزلابية في السوق الفلاني. فلما استيقظت ذهبت إلى السوق حيث ذكر، فإذا شاب يبيع الزلابية، ويحرك شفتيه. فقلت: بأي شئ تحرك شفتيك؟ قال أقرأ القرآن وأهديه إلى والدي في قبره. قال: فلبثت مدة من الزمان، ثم رأيت الموتى قد خرجوا من القبور، وإذا بالرجل الذي كان لا يلتقط صار يلتقط ، فاستيقظت وتعجبت من ذلك، ثم ذهبت إلى السوق لا تعرف خبر ولده فوجدته قد مات.

Makna Tuban

“ Sebagian dari ahlul ilmi menceritakan bahwa ada seorang laki-laki dalam tidurnya melihat para penghuni kubur keluar dari kuburan mereka. Dan tiba-tiba ketika telah keluar, mereka mengambil sesuatu yang mana laki-laki tersebut tidak tau-menau apa itu. 

Laki-laki itu berkata : “ Aku takjub dengan sesuatu tersebut, lalu Aku melihat salah seorang dari mereka ( penghuni kubur ) sedang duduk dalam keadaan tidak mengambil apa-apa bersama mereka. Lalu Aku mendekat dan bertanya kepadanya, sebenarnya apa yang telah diambil oleh mereka ? ”. 

Ia ( laki-laki yang sedang duduk ) menjawab : “ mereka mengambil sesuatu yang dihadiahkan orang-orang islam kepada mereka dari membaca Al-Qur’an, sodaqoh, dan doa”. 

Laki-laki tersebut melanjutkan perkataannya : “ Lalu Aku bertanya lagi padanya, kenapa Engkau tidak ikut mengambil bersama mereka ? ”.

Ia menjawab : “ Aku tidak butuh pada sesuatu tersebut ”. 

Lalu Aku bertanya : “ Dengan apa gerangan engkau tidak butuh sesuatu tersebut ? ”.

Jawabnya : “ Dengan satu kali khataman { Al-Qur’an } yang dibacakan dan dihadiahkan oleh anakku kepadaku setiap hari sambil jualan makanan di sebuah pasar.

Ketika terbangun dari tidur, Aku menuju pasar yang telah disebutkan namanya dalam mimpiku tersebut. Sesampainya dipasar, aku melihat seorang pemuda sedang menjual makanan dan menggerak-gerakkan kedua bibirnya. Lalu Aku bertanya pada pemuda tersebut : “ sedang membaca apa engkau menggerak-gerakkan kedua bibirmu ? ”  

Pemuda tersebut menjawab : “ Aku sedang membaca Al-Qur’an dan menghadiahkannya kepada orang tuaku didalam kuburnya.”

Laki-laki tersebut melanjutkan lagi perkataannya : “ Setelah kejadian itu aku berdiam diri untuk beberapa waktu sampai akhirnya Aku bermimpi lagi melihat orang-orang yang telah meninggal keluar dari kuburan mereka, Dan ternyata orang yang dulu Aku lihat tidak mengambil apa-apa, sekarang sudah ikut mengambil sesuatu. Lalu Aku terbangun dan takjub atas kejadian tersebut, lalu Aku bergegas menuju ke pasar dengan maksud ingin memberi tahu hal tersebut pada anaknya, tapi ternyata...anaknya sudah meninggal.      

   

📚 إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين الجزء الثالث صـ ٢٥٨ 

وقال ابن عبد السلام في بعض فتاويه: لا يجوز أن يجعل ثواب القراءة للميت، لأنه تصرف في الثواب من غير إذن الشارع فيه. وحكى القرطبي في التذكرة أنه رؤي في المنام بعد وفاته، فسئل عن ذلك، فقال كنت أقول ذلك في الدنيا، والآن بأن لي أن ثواب القراءة يصل إلى الميت.

Imam Ibnu Abdissalam [ Sulthonul Ulama pada masanya ] dalam sebagian fatwanya mengatakan : “ Tidak boleh menjadikan pahala bacaan { Al-Qur’an, doa dll } pada mayit, karena hal itu termasuk mentasarufkan pahala tanpa ada idzin/pelegalan dari Syari’at”. 

Imam Al-qurtubi dalam kitab Al-Tadzkirohnya menceritakan bahwa setelah wafatnya Imam Ibnu Abdissalam, beliau dalam tidurnya bermimpi bertemu dengan Imam Ibnu Abdissalam dan menanyakan perihal fatwanya tersebut, Imam Ibnu Abdissalam menjawab : “ Aku mengatakan hal tersebut ketika masih didunia, Dan sekarang Aku berfatwa bahwa pahala bacaan { Al-Qur’an, doa dll } bisa sampai pada mayit.