masukkan script iklan disini
1. BERHUBUNGAN
SEXUAL DENGAN BINATANG
Di negara barat ada sekelompok yang kurang puas
jika hanya berhubungan sexual dengan lawan jenisnya. Mereka justru lebih senang
memilih bersetubuh dengan binatang. Apakah mewajibkan mandi ketika melakukan
hubungan sexual dengan binatang?
Jawab:
Tetap mewajibkan mandi, karena pada prinsipnya penyebab wajibnya mandi adalah
memasukan penis ke dalam farji secara umum, baik farji-nya
binatang atau manusia.
Referensi:
&
حاشية البجيرمي على الخطيب
الجزء 1 صحـ : 225 مكتبة دار الفكر
وَذِكْرُ
الْخِتَانِ جَرْيٌ عَلَى الْغَالِبِ فَلَوْ أَدْخَلَ حَشَفَتَهُ أَوْ قَدْرَهَا
مِنْ مَقْطُوْعِهَا فِي فَرْجِ بَهِيْمَةٍ أَوْ فِي دُبُرٍ كَانَ الْحُكْمُ
كَذَلِكَ ِلأنَّهُ جِمَاعٌ فِي فَرْجٍ اهـ
2. BERSENGGAMA
MEMAKAI KONDOM WAJIB MANDI BESAR
Bersetubuh dengan memakai kondom,
merupakan langkah antisipasi bagi orang-orang yang menginginkan menunda kehamilan
pada pasangannya. Apakah bersetubuh dengan memakai kondom dan tidak keluar
sperma mewajibkan mandi?
Jawab: Wajib mandi.
Referensi:
&
حاشية الباجورى الجزء 1 صحـ
: 75 مكتبة دار الكتب العلمبة
( قَوْلُهُ
حَشَفَةَ الذَّكَرِ ) أَيْ كُلَّهَا وَإِنْ طَالَتْ وَِلاَ اعْتِبَارَ بِغَيْرِهَا
مَعَ وُجُوْدِهَا – إلى
أن قال – وَشَمِلَ
مَا ذَكَرَهُ مَا لَوْ كَانَ الذَّكَرُ أَشَلَّ أَوْ غَيْرَ مُنْتَشِرٍ أَوْ كَانَ
عَلَيْهِ حِرْقَةٌ وَلَوْ غَلِيْظَةً اهـ
3. CIRI-CIRI
SPERMA
Berbagai macam cairan yang keluar dari kandung
kemih seseorang, ada yang berupa air seni, madzi dan juga berupa wadzi.
Dan yang paling sering dikeluarkan bagi yang sudah punya pasangan adalah sperma
(mani). Bagaimana ciri-ciri sperma?
Jawab:
Sperma dapat diketahui dengan salah satu dari tiga ciri-ciri di bawah ini:
@ Keluarnya dengan memuncrat.
@ Ketika basah baunya seperti
adonan roti.
@ Ketika kering aromanya seperti
bau putihnya telur.
Referensi:
&
تحفة المحتاج في شرح
المنهاج الجزء 1 صحـ : 265 مكتبة دار إحياء التراث العربي
( وَيُعْرَفُ )
الْمَنِيُّ وَإِنْ خَرَجَ دَمًا عَبِيْطًا بِخَاصَّةٍ وَاحِدَةٍ مِنْ خَوَاصِّهِ
الثَّلاَثِ الَّتِي لاَ تُوجَدُ فِي غَيْرِهِ ( بِتَدَفُّقِهِ ) وَهُوَ خُرُوجُهُ
بِدَفَعَاتٍ وَإِنْ لَمْ يُلْتَذَّ بِهِ وَلاَ كَانَ لَهُ رِيْحٌ ( أَوْ لَذَّةٍ )
بِالْمُعْجَمَةِ قَوِيَّةٍ ( بِخُرُوجِهِ ) وَإِنْ لَمْ يَتَدَفَّقْ لِقِلَّتِهِ
مَعَ فُتُورِ الذَّكَرِ عَقِبَهُ غَالِبًا ( أَوْ رِيحِ عَجِيْنٍ ) أَوْ طَلْعِ
نَخْلٍ كَمَا بِأَصْلِهِ وَلَعَلَّهُ سَقَطَ مِنْ نُسْخَتِهِ أَوِ اكْتَفَى
بِأَحَدِ النَّظِيْرَيْنِ حَالَ كَوْنِ الْمَنِيِّ ( رَطْبًا وَ ) رِيحِ ( بَيَاضِ
بَيْضٍ ) حَالَ كَوْنِ الْمَنِيِّ ( جَافًّا ) وَإِنْ لَمْ يَتَدَفَّقْ وَلاَ ألْتُذَّ
بِخُرُوجِهِ كَأَنْ خَرَجَ مَا بَقِيَ مِنْهُ بَعْدَ الْغُسْلِ ( فَإِنْ فُقِدَتِ
الصِّفَاتُ ) يَعْنِي الْخَوَاصَّ الْمَذْكُورَةَ ( فَلاَ غُسْلَ ) ِلأَنَّهُ
لَيْسَ بِمَنِيٍّ اهـ
4. KELUARNYA
SPERMA YANG MEWAJIBKAN MANDI
Diantara yang mewajibkan mandi adalah keluarnya
sperma. Namun yang perlu dipertegas adalah batasan sampai dimana seperma sudah
dianggapa keluar, terlebih lagi bagi para wanita janda. Sebatas mana keluarnya
sperma yang dapat mewajibkan mandi?
Jawab:
Air sperma dapat mewajibkan mandi adalah jika keluarnya sampai pada bagian farji
yang terlihat ketika jongkok, hal ini bagi wanita yang sudah tidak perawan. Dan
sampai pada bagian luar farji bagi perempuan yang masih perawan atau
bagian luar penis bagi laki-laki.
Referensi:
&
حاشية الجمل الجزء 1 صحـ : 152
مكتبة دار الفكر
وَيَكْفِي
فِي الثَّيِّبِ خُرُوجُ الْمَنِيِّ إلَى مَا يَظْهَرُ مِنْ فَرْجِهَا عِنْدَ
قُعُودِهَا ِلأنَّهُ فِي الْغُسْلِ كَالظَّاهِرِ كَمَا سَيَأْتِيْ ( قَوْلُهُ
وَيَكْفِيْ فِي الثَّيِّبِ إلَخْ ) عِبَارَةُ شَرْحِ م ر وَالْمُرَادُ بِخُرُوْجِ
الْمَنِيِّ فِي حَقِّ الرَّجُلِ وَالْبِكْرِ بُرُوزُهُ عَنْ الْفَرْجِ إلَى
الظَّاهِرِ وَيَكْفِيْ فِي الثَّيِّبِ إلخ انْتَهَتْ
5. MENAHAN
AIR SPERMA YANG AKAN KELUAR
Seorang suami mulai terangsang
akibat keasyikan bercumbu dengan istrinya, karena sudah mulai klimaks sang
suami merasakan air spermanya akan keluar. Namun sebelum keluar, ia menyudahinya
dan menahannya. Apakah dia wajib mandi besar?
Jawab: Tidak wajib, selagi
air sperma belum nampak keluar.
Referensi:
&
المجموع الجزء 2 صحـ : 160
مكتبة مطبعة المنيرية
(
الثَّالِثَةُ ) لَوْ قَبَّلَ امْرَأَةً فَأَحَسَّ بِانْتِقَالِ الْمَنِيِّ
وَنُزُولٍ فَأَمْسَكَ ذَكَرَهُ فَلَمْ يَخْرُجْ مِنْهُ فِي الْحَالِ شَيْءٌ وَِلاَ
عَلِمَ خُرُوجَهُ بَعْدَ ذَلِكَ فَلاَ غُسْلَ عَلَيْهِ عِنْدَنَا وَبِهِ قَالَ
الْعُلَمَاءُ كَافَّةً إِلاَّ أَحْمَدَ فَإِنَّهُ قَالَ - فِي أَشْهَرِ
الرِّوَايَتَيْنِ عَنْهُ - يَجِبُ الْغُسْلُ قَالَ وَِلاَ يُتَصَوَّرُ رُجُوعُ
الْمَنِيِّ دَلِيلُنَا قَوْلُهُ صلى الله عليه وسلم إنَّمَا الْمَاءُ مِنْ
الْمَاءِ وَِِلأنَّ الْعُلَمَاءَ مُجْمِعُونَ عَلَى أَنَّ مَنْ أَحَسَّ بِالْحَدَثِ
كَالْقَرْقَرَةِ وَالرِّيْحِ وَلَمْ يَخْرُجْ مِنْهُ شَيْءٌ لاَ وُضُوءَ عَلَيْهِ
فَكَذَا هُنَا
6. MANDI
WAJIB BAGI WANITA YANG OPERASI CESAR
Melahirkan adalah saat-saat
yang paling menyakitkan dan paling ditakuti kaum hawa. Terkadang sampai
membutuhkan operasi cesar segala, demi keselamatan sang ibu. Wajib mandikah
bagi perempuan yang melahirkan dengan cara operasi cesar?
Jawab: Tetap
wajib mandi.
Referensi:
&
حاشية الباجورى الجزء 1 صحـ
: 74 مكتبة دار الكتب العلمية
وَلَوْ
وَلَدَتْ مِنْ غَيْرِ الطَّرِيْقِ الْمُعْتَادَةِ فَالَّذِيْ يَظْهَرُ وُجُوْبُ الْغُسْلِ
أَخْذًا مِمَّا بَحَثَهُ الرَّمْلِىُّ فِيْمَا لَوْ قَالَ إِنْ وَلَدَتْ فَأَنْتِ
طَالِقٌ فَوَلَدَتْ مِنْ غَيْرِ طَرِيْقِهِ الْمُعْتَادِ اهـ
7. MELAHIRKAN
BAYI KEMBAR SECARA BERTAHAP
Tidak tahu apa resepnya, yang
jelas sang suami giat dalam menggarap PR mertuanya. Makanya, sang istri tidak
hanya melahirkan satu bayi, bahkan dua bayi kembarpun ia sanggup melahirkannya.
Namun masalahnya lahirnya tidak secara berurutan, malainkan lahirnya secara
bertahap dengan jeda waktu. Apakah bagi istri wajib mandi dua kali?
Jawab: Diperinci, Jika setelah melahirkan bayi pertama ia belum
mandi besar maka setelah melahirkan bayi kedua cukup mandi satu kali. Jika setelah
melahirkan bayi pertama ia sudah mandi besar, maka ia wajib mandi lagi setelah
melahirkan kedua.
Referensi:
&
حاشية الباجورى الجزء 1 صحـ
: 94 مكتبة دار الكتب العلمية
( قَوْلُهُ وَالْوِلاَدَةُ
) أَىْ وَلَوْ ِلأَحَدِ التَّوْأَمَيْنِ فَيَجِبُ بِوِلاَدَةِ أَحَدِهِمَا وَيَصِحُّ
قَبْلَ وِلاَدَةِ اْلآخَرِ ثُمَّ إِذَا وَلَدَتْهُ وَجَبَ الْغُسْلُ أَيْضًا اهـ
8. WANITA
KEGUGURAN WAJIB MANDI
Karena tidak
hati-hati dalam mengkonsumsi buah-buahan seperti buah nanas yang bisa berefek
samping gugurnya kandungan. Seorang wanita mengalami keguguran berupa gumpalan
darah atau gumpalam daging. Apakah baginya wajib mandi?
Jawab: Wajib
mandi.
Referensi:
&
كاشفة السجا صحـ : 24 مكتبة
الهداية
وَخَامِسُهَا
( الْوِلاَدَةُ ) أَيْ وَلَوْ ِلأحَدِ التَّوْأَمَيْنِ فَيَجِبُ الْغُسْلُ بِوِلاَدَةِ
أَحَدِهِمَا وَيَصِحُّ قَبْلَ وِلاَدَةِ اْلآخَرِ ثُمَّ إِذَا وَلَدَتْهُ وَجَبَ
الْغُسْلُ أَيْضًا وَمِثْلُ الْوِلاَدَةِ إِلْقَاءُ الْعَلَقَةِ وَالْمُضْغَةِ اهـ
9. NIAT
MANDI BESAR HANYA NAWAITU AL-GHUSLA
Niat dalam Wudlu dicukupkan
dengan ungkapan “Nawaitu al-Wudlûa” (Saya niat berwudlu). Apakah niat
mandi juga dicukupkan dengan ungkapan “Nawaitu al-Ghusla” (Saya niat mandi)?
Jawab: Belum cukup, selama
tidak mengucapkan ungkapan “Menghilangkan hadats besar” (
رفع الحدث الأكبر ), karena mandi bisa berbentuk
ibadah dan rutinitas keseharian, sehingga butuh niat yang membedakannya, lain
halnya dengan wudlu.
Referensi:
&
حاشية البجيرمي على الخطيب الجزء
1 صحـ : 240 مكتبة دار الفكر
أَمَّا
إذَا نَوَى الْغُسْلَ فَقَطْ فَإِنَّهُ لاَ يَكْفِيْ وَتَقَدَّمَ الْفَرْقُ
بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْوُضُوْءِ فِي فَصْلِهِ قَوْلُهُ
( وَتَقَدَّمَ الْفَرْقُ ) وَهُوَ أَنَّ الْغُسْلَ يَكُوْنُ عِبَادَةً وَعَادَةً
بِخِِلاَفِ الْوُضُوْءِ فَإِنَّهُ ِلاَ يَكُونُ إِلاَ
عِبَادَةً اهـ
10. TERTIB
DALAM MANDI BESAR
Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, bahwa
dalam wudlu disyaratkan harus dimulai dari wajah dahulu. Kemudian membasuh
kedua tangan dan anggota seterusnya secara tartib. Apakah mandi besar
disyaratkan harus dimulai dari wajah dahulu sebagaimana dalam wudlu?
Jawab: Tidak, karena di dalam mandi tidak disyaratkan
harus tertib.
Referensi:
&
الفتاوى الفقهية الكبرى الجزء
1 صحـ : 63 مكتبة الإسلامية
وَإِنَّمَا
وَجَبَ قَرْنُهَا فِي الْوُضُوءِ بِالْوَجْهِ دُونَ غَيْرِهِ ِلأنَّهُ يَجِبُ
فِيهِ التَّرْتِيبُ وَِلاَ يُمْكِنُ خُلُوُّ أَوَّلِ الْوَاجِبَاتِ عَنْهَا فَلَوْ
جَوَّزْنَا اقْتِرَانَهَا بِغَسْلِ الْيَدِ لَخَلاَ الْوَجْهُ عَنْهَا وَهُوَ ِلاَ
يَجُوزُ بِخِِلاَفِهِ هُنَا فَإِنَّهُ لاَ تَرْتِيبَ فِيهِ فَأَيُّ جُزْءٍ مِنْ
الْبَدَنِ غَسَلَهُ نَاوِيًا مَعَهُ وَقَعَ غُسْلُهُ عَنِ الْجَنَابَةِ اهـ
11. PRAKTEK
MANDI BESAR DENGAN NYICIL
Karena untuk menutupi malu,
maklum kemanten baru, mas Memed dalam mandi besar hanya membasuh kepalanya dulu,
kemudian disempurnakan setelah bangun tidur. Sahkah mandinya orang tersebut?
Jawab: Hukumnya
tetap sah.
Referensi:
&
هامش اعانة الطالبين الجزء 1
صحـ : 91 مكتبة دار الفكر
وَلَوْ
نَوَى رَفْعَ الْجَنَابَةِ وَغَسْلَ بَعْضِ الْبَدَنِ ثُمَّ نَامَ فَاسْتَيْقَظَ وَأَرَادَ
غَسْلَ الْبَاقِيَ لَْم يَحْتَجْ إِلَى إِعَادَةِ النِّيَّةِ اهـ
12. MANDI
BESAR DENGAN MENYELAM
Karena rumahnya dekat dengan
sungai, biasanya mas Asmuni kalau mandi besar dengan cara menyelam sekaligus berenang-renang
untuk menghilangkan kepenatan. Cukupkah mandi besar dengan cara menyelam?
Jawab: Dianggap cukup.
Referensi:
&
بغية المسترشدين للسيد
باعلوي الحضرمي صحـ : 27 مكتبة دار الفكر
وَلَوِ
انْغَمَسَ جُنُبٌ فِيْ مَاءٍ كَثِيْرٍ أَوْ قَلِيْلٍ وَنَوَى كَفَاهُ وَإِنْ لَّمْ
يُدْلِكْ نَعَمْ لَوْ كَانَ عَلىَ اْلأَعْضَاءِ نَحْوُ شَمْعٍ أَوْ وَسَخٍ أَوْ دًهْنٍ
جَامِدٍ يَمْنَعُ وُصُوْلَ الْمَاءِ إِلاَّ بِالدَّلْكِ وَجَبَ كَمَا فِي الْوُضُوْءِ اهـ
13. LUPA
SEBAGIAN ANGGOTA TIDAK TERBASUH
Karena usia sudah lanjut, Mbah
Dipo setelah mandi besar, teringat ada sebagian anggota badan yang belum
terbasuh. Apakah ia wajib mengulangi mandi?
Jawab: Tidak wajib, tetapi dicukupkan membasuh anggota badan yang belum
terbasuh.
Referensi:
&
بغية المسترشدين للسيد
باعلوي الحضرمي صحـ : 28 مكتبة دار الفكر
(مَسْأَلَةٌ ج) اِغْتَسَلَ
عَنْ جَنَابَةٍ ثُمَّ رَأَى لُمْعَةً بِبَدَنِهِ لَمْ يُصِبْهَا الْمَاءُ كَفَاهُ
غَسْلُهَا فَقَطُّ إِذْ لاَ يَجِبُ عَلَى الْجُنُبِ تَرْتِيْبٌ اهـ
14. MEMBASUH
BOL SAAT MANDI BESAR
Seseorang yang menderita
penyakit bawasir, biasanya bagian dalam anusnya (baca; bol) sering
keluar, lebih-lebih jika sudah parah. Apakah ketika anggota tersebut keluar
wajib dibasuh saat mandi besar?
Jawab: Tidak wajib.
Referensi:
&
حاشية البجيرمي على المنهج الجزء 1 صحـ : 94 مكتبة دار الفكر العربي
وَأُخِذَ
مِنْهُ أَنَّ مَقْعَدَةَ الْمَبْسُوْرِ إِذَا خَرَجَتْ لَمْ يَجِبْ غَسْلُهَا عَنِ
الْجَنَابَةِ وَيَجِبُ غَسْلُ خَبَثِهَا وَمَحَلُّهُ إنْ لَمْ يُرِدْ إدْخَالَهَا
وَإِِلاَّ لَمْ يَجِبْ هَذَا أَيْضًا س ل اهـ
15. MEMBACA
BASMALAH KETIKA MANDI BESAR
Sebagaimana yang sudak kita
ketahui, bahwa seseorang yang berhadats besar diharamkan membaca al-Qur’an. Namun
sering kali orang yang mau mandi besar, membaca basmalah sebelum mengguyurkan
air ditubuhnya. Apakah membaca basmalah ketika mandi besar
diperbolehkan?
Jawab: Boleh, asalkan dengan niat
dzikir atau mutlak (tanpa bertujuan apapun).
Referensi:
&
إعانة الطالبين الجزء 1 صحـ
: 92 مكتبة دار الفكر
(قَوْلُهُ تَسْمِيَّةٌ)
وَلاَ بُدَ أَنْ يَقْصِدَ بِهَا الذِّكْرَ وَحْدَهُ أَوْ يُطْلِقَ إِنْ كَانَ مُحْدِثًا
حَدَثًا أَكْبَرَ فَإِنْ قَصَدَ الْقِرَاءَةَ وَحْدَهَا أَوْ مَعَ الذِّكْرِ حَرُمَ
وَلاَ بُدَّ أَنْ تَكُوْنَ مَقْرُوْنَةً بِالنِّيَّةِ الْقَلْبِيَّةِ لِيُثَابَ عَلَيْهَا
مِنْ حَيْثُ الْغُسْلُ اهـ
16. MAKAN
& MINUM SEBELUM MANDI BESAR
Lapar dan dahaga kadang memang
membuat lupa seseorang. Apalagi kalau sehabis berhubungan sexual dengan sang
istri tercinta. Minum dan meroko’ merupakan pilihan utama si suami, terlebih
lagi kalau sudah ada kopinya. Apa hukum makan dan minum bagi seseorang yang
hadats besar sebelum mandi besar?
Jawab: Makruh, selama belum berwudlu
atau membersihkan alat kelaminnya.
Referensi:
&
هامش اعانة الطالبين الجزء 1
صحـ : 96 مكتبة دار الفكر
(فَرْعٌ)
يُسَنُّ لِجُنُبٍ وَحَائِضٍ وَنُفَسَاءَ بَعْدَ انْقِطَاعِ دَمِّهِمَا غَسْلُ فَرْجٍ
وَوُضُوْءٍ لِنَوْمٍ وَأَكْلٍ وَشُرْبٍ وَيُكْرَهُ فِعْلُ شَيْئٍ مِنْ ذَلِكَ بِلاَ
وُضُوْءٍ وَقَوْلُهُ بِلاَ وُضُوْءٍ ظَاهِرُهُ أَنَّهُ
يُكْرَهُ ذَلِكَ وَلَوْ مَعَ غَسْلِ الْفَرْجِ وَلَيْسَ
كَذَلِكَ بَلْ يَكْفِيْ غَسْلُ الْفَرْجِ فِيْ حُصُوْلِ أَصْلِ السُّنَّةِ اهـ
17. NIAT
DALAM MEMANDIKAN JENAZAH
Sebut saja pak Sulaiman, Ia
selaku Mudin di daerahnya, segala urusan mayit termasuk memandikan merupakan
tugas yang dibebankan kepadanya. Amanah yang sangat mulia ini, Ia lakukan
dengan ikhlas itung-itung sebagai amal ibadah. Apakah memandikan mayit diharuskan niat?
Jawab:
Tidak
wajib, walaupun mayit berhadats besar.
Referensi:
&
الشرقاوي الجزء 1 صحـ : 79 مكتبة دار الكتب الإسلامية
(النِّيَّةُ)
لِمَا مَرَّ فِي الْوُضُوْءِ كَأَنْ يَنْوِيَ رَفْعَ الْجَنَابَةِ أَوِ الْحَيْضِ أَوِالنِّفَاسِ
أَوِ غُسْلَ الْمَيِّتِ أَوِالْغُسْلَ الْوَاجِبَ لَكِنَّهَا لاَ تَجِبُ فِي الْغُسْلِ
مِنَ الْمَوْتِ وَالنَّجَاسَةِ ِلأنَّ الْقَصْدَ مِنْهُ النَّظَافَةُ وَهِيَ لاَ تَتَوَقَّفُ
عَلَى نِيَّةٍ (لَكِنَّهَا لاَ تَجِبُ فِي الْغُسْلِ مِنَ الْمَوْتِ وَالنَّجَاسَةِ) أَيْ بَلْ تُسَنُّ فِيْهِمَا وَلاَ تَجِبُ وَإِنْ كَانَ الْمَيِّتُ
جُنُبًا أَوْ حَائِضًا اهـ
18. SETELAH
MANDI SHALAT SUNAH
Sudah dimaklumi bersama dalam literatur
fiqh, bahwa setelah wudlu disunahkan shalat sunah mutlak dua rakaat. Apakah
setelah mandi juga disunahkan shalat sunah dua rakaat?
Jawab: Disunahkan walaupun
mandi sunah.
Referensi:
&
فتاوى الرملي الجزء 1 صحـ :
58 مكتبة الإسلامية
(سُئِلَ
) هَلْ تُسَنُّ صَلاَةُ رَكْعَتَيْنِ عَقِبَ الْغُسْلِ الْمَفْرُوْضِ أَوْ الْمَسْنُونِ
كَمَا فِي الْوُضُوءِ وَهَلْ صَرَّحَ أَحَدٌ بِذَلِكَ أَمْ ِلاَ ( فَأَجَابَ )
بِأَنَّهُ قَدْ قَالَ الْمَحَامِلِيُّ فِي اللُّبَابِ بِالسُّنِّيَّةِ سَوَاءٌ
كَانَ الْوُضُوءُ عَنْ حَدَثٍ أَوْ تَجْدِيدٍ وَقَالَ الْبُلْقِيْنِيُّ هَلْ
يَجْرِيْ فِي الْغُسْلِ وَالتَّيَمُّمِ لَمْ أَرَ مَنْ تَعَرَّضَ لَهُ
وَالْقِيَاسُ اْلاسْتِحْبَابُ اهـ وَتُسَنُّ صَلاَتُهُمَا عَقِبَ الْغُسْلِ
الْمَفْرُوضِ أَوِ الْمَسْنُونِ اهـ
19. MENG-QADLÂ’-I
DALAM MANDI JUM’AT
Selain untuk menghilangkan bau
badan, mandi juga merupakan ibadah yang dianjurkan oleh agama, lebih-lebih pada
hari Jum’at. Pak Zarahan yang profesinya sebagai sopir angkutan, karena
tuntutan kerja, ia tidak sempat melakukan mandi sebelum berangkat Jum’atan,
namun Ia berniat akan mandi setelah pulang dari masjid. Apakah dia disunahkan
meng-qadlâ’-i mandi sunah nya?
Jawab: Ya, disunahkan qadlâ’ sebagaimana mandi sunah lainnya.
Referensi:
&
هامش اعانة الطالبين الجزء 2
صحـ : 86 مكتبة دار الفكر
(تَنْبِيْهٌ)
قَالَ شَيْخُنَا يُسَنُّ قَضَاءُ غُسْلِ الْجُمْعَةِ كَسَائِرِ اْلأَغْسَالِ الْمَسْنُوْنَةِ
وَإِنَّمَا طُلِبَ قَضَاؤُهُ ِلأنَهُ إِذَا عَلِمَ أَنَّهُ يُقْضَى دَاوَمَ عَلَى
أَدَائِهِ وَاجْتَنَبَ تَفْوِيْتَهُ اهـ
20. RAGU-RAGU
ANTARA SPERMA DAN MADZI
Kadang seseorang kebingungan
menentukan carian yang keluar dari kemaluannya, apakah itu sperma atau madzi?
Sebab, mungkin karena tubuhnya kurang fit, kadang ada sperma yang tidak terlalu
kental. Sikap apa yang harus diambil seseorang yang merasa ragu-ragu antara
keluar sperma atau madzi?
Jawab: Baginya diperkenankan
memilih antara sperma atau madzi. Konsekuensinya, jika memilih sperma,
maka ia wajib mandi. Apabila memilih madzi, maka dia hanya wajib berwudlu
dan disertai mensucikan bagian tubuh atau pakaian yang terkena madzi.
Referensi:
&
بجيرمي على الخطيب الجزء 1صحـ
: 228 مكتبة دار الفكر
فَإِنْ
اُحْتُمِلَ كَوْنُ الْخَارِجِ مَنِيًّا أَوْ غَيْرَهُ كَوَدْيٍ أَوْ مَذْيٍ
تَخَيَّرَ بَيْنَهُمَا عَلَى الْمُعْتَمَدِ فَإِنْ جَعَلَهُ مَنِيًّا اغْتَسَلَ
أَوْ غَيْرَهُ تَوَضَّأَ وَغَسَلَ مَا أَصَابَهُ لأَنَّهُ إذَا أَتَى بِمُقْتَضَى
أَحَدِهِمَا بَرِئَ مِنْهُ يَقِينًا وَالأَصْلُ بَرَاءَتُهُ مِنْ الآخَرِ وَلا
مُعَارِضَ لَهُ اهـ
21. SEPERMA
MISTERIUS
Sebut saja mas Arul, pada
suatu ketika dia nonton TV bersama teman-teman dirumahnya yang kebetulan
acaranya Liga Campion. Karena sudah larut malam, akhirnya mereka ketiduran di
depan TV. Namun setelah bangun tidur, mas Arul dikejutkan dengan keberadaan sperma
yang berceceran disarungnya. Padahal pada waktu tidur dia tidak bermimpi
apa-apa. Apakah mas Arul wajib mandi dalam kasus tersebut?
Jawab: Diperinci; Jika tidak
dimungkinkan dari orang lain, maka dia wajib mandi. Jika dimungkinkan dari
orang lain, maka baginya dan orang yang tidur disampingnya disunahkan mandi.
Referensi:
&
حاشية البجيرمي على الخطيب الجزء
1 صحـ : 231 مكتبة دار الفكر
( فَرْعٌ ) لَوْ
رَأَى فِي فِرَاشِهِ أَوْ ثَوْبِهِ وَلَوْ بِظَاهِرِهِ مَنِيًّا لا يُحْتَمَلُ
أَنَّهُ مِنْ غَيْرِهِ لَزِمَهُ الْغُسْلُ وَإِعَادَةُ كُلِّ صَلَاةٍ لا يُحْتَمَلُ
خُلُوُّهَا عَنْهُ وَيُسَنُّ إعَادَةُ كُلِّ صَلَاةٍ اُحْتُمِلَ خُلُوُّهَا عَنْهُ
وَإِنْ اُحْتُمِلَ كَوْنُهُ مِنْ آخَرَ نَامَ مَعَهُ فِي فِرَاشِهِ مَثَلا
فَإِنَّهُ يُسَنُّ لَهُمَا الْغُسْلُ وَالإِعَادَةُ اهـ
22. HADATS
KECIL BISA HILANG DENGAN MANDI BESAR
Banyak orang menyangka bahwa
mandi besar tidak dapat mencakup pada hadats kecil. Sehingga bagi mereka yang
berhadats besar dan kecil, untuk menghilangkan kedua hadats tersebut harus
mandi dan berwudlu. Apakah mandi besar (janâbat) dapat mencukupi untuk
menghilangkan hadats kecil?
Jawab: Dianggap cukup, asalkan ketika mandi tidak
melakukan hal-hal yang membatalkan wudlu.
Referensi:
&
أسنى المطالب الجزء 1 صحـ :
35 مكتبة دار الكتاب الإسلامي
(
وَلَوْ أَحْدَثَ وَأَجْنَبَ ) مَعًا أَوْ
مُرَتَّبًا ( أَجْزَأَهُ الْغُسْلُ عَنْهُمَا ) لانْدِرَاجِ الْأَصْغَرِ وَإِنْ
لَمْ يَنْوِهِ فِي الأَكْبَرِ لِظَوَاهِرِ الأَخْبَارِ كَخَبَرِ أَمَّا أَنَا
فَيَكْفِينِي أَنْ أَصُبَّ عَلَى رَأْسِي ثَلاثًا ثُمَّ أُفِيضُ عَلَى سَائِرِ
جَسَدِي رَوَاهُ أَحْمَدُ وَصَحَّحَهُ
النَّوَوِيُّ اهـ
23. ANUS
WAJIB DIBASUH KETIKA MANDI BESAR
Entah karena belum paham atau
yang lain. Tak jarang masyarakat ketika mandi besar kurang memperhatikan dalam
hal meratakan air pada tubuh, terutama di bagian yang nyelempit-nyelempit
seperti anus.. Apakah wajib membasuh anus ketika mandi besar?
Jawab: Wajib.
Referensi:
&
حواشي الشرواني الجزء 1 صحـ
: 277 مكتبة دار إحياء التراث العربي
( قَوْلُهُ لَمْ
يَجِبْ غَسْلُهَا إلَخْ ) وَيَجِبُ غَسْلُ الْمَسْرَبَةِ مِنْ الْجَنَابَةِ لأَنَّهَا
تَظْهَرُ فِي وَقْتٍ فَتَصِيرُ مِنْ ظَاهِرِ الْبَدَنِ شَرْحُ أَبِي شُجَاعٍ
لِلْغَزِّيِّ وَهِيَ مُلْتَقَى الْمَنْفَذِ فَيَسْتَرْخِي قَلِيلا لِيَصِلَ
الْمَاءُ إلَى ذَلِكَ شَيْخُنَا اهـ
24. BAGIAN
DALAM HIDUNG & MULUT TIDAK WAJIB DIBASUH
Untuk menghilangkan hadats
besar, ketika mandi harus mengalirkan air pada seluruh badan. Namun banyak
masyarakat yang belum mengetahui batasan tubuh yang harus diratakan dengan air,
seperti bagian dalam hidung yang tampak, mulut dan sesamanya. Apakah bagian
dalam hidung dan mulut termasuk anggota yang wajib dibasuh ketika mandi besar?
Jawab: Tidak wajib.
Referensi:
&
الفتاوى الفقهية
الكبرى الجزء 1 صحـ : 53 مكتبة الإسلامية
(
وَسُئِلَ ) نَفَعَ اللَّهُ بِهِ بِمَا صُورَتُهُ الْفَمُ وَالأَنْفُ لا يَخْلُو
إمَّا أَنْ يَكُونَا مِنْ الظَّاهِرِ أَوْ الْبَاطِنِ فَإِنْ كَانَا مِنْ
الظَّاهِرِ فَلِمَ لَمْ يَجِبْ غَسْلُهُمَا فِي الْوُضُوءِ وَالْغُسْلِ وَلَمْ
يُفْطِرْ إذَا ابْتَلَعَ رِيقَهُ مِنْهُمَا وَإِنْ كَانَا مِنْ الْبَاطِنِ فَلِمَ
يَجِبُ غَسْلُهُمَا إذَا تَنَجَّسَا وَيُفْطِرُ الصَّائِمُ إذَا تَقَايَأَ
وَوَصَلَ الْقَيْءُ إلَيْهِمَا وَلَمْ يُجَاوِزْهُمَا ثُمَّ رَجَعَ مِنْهُ شَيْءٌ
لِلْجَوْفِ عَمْدًا ( فَأَجَابَ ) بِقَوْلِهِ هُمَا مِنْ الْبَاطِنِ إلا فِي
مَسَائِلِ النَّجَاسَةِ بِالنِّسْبَةِ لِوُجُوبِ الْغُسْلِ وَالإِفْطَارِ
وَنَحْوِهِمَا وَالْفَرْقُ أَنَّ
النَّجَاسَةَ أَغْلَظُ وَأَفْحَشُ فَمِنْ ثَمَّ وَجَبَ غَسْلُهَا حَيْثُ سَهُلَ
وَإِنْ كَانَتْ فِي مَحَلٍّ مَحْكُومٍ عَلَيْهِ أَنَّهُ مِنْ الْبَاطِنِ فَجُعِلَ
بِالنِّسْبَةِ لَهَا ظَاهِرًا لِسُهُولَةِ ذَلِكَ مَعَ فُحْشِهَا وَغِلَظِهَا اهـ
25. BERKUMUR
DAN MENGHIRUP AIR KETIKA MANDI BESAR
Sebagaimana yang telah kita
ketahui bersama, bahwa berkumur dan menghirup air ke dalam hidung merupakan
bagian kesunahan dalam berwudlu. Apakah dua hal tersebut juga disunahkan ketika
mandi besar sebagaimana dalam wudlu?
Jawab: Disunahkan, bahkan termasuk
sunah muakkad.
Referensi:
&
الفتاوى الفقهية الكبرى الجزء
1 صحـ : 63 مكتبة الإسلامية
وَنَقَلَهُ
فِي الْمَجْمُوعِ عَنْ الأَصْحَابِ أَنَّهُ يُنْدَبُ فِي الْغُسْلِ الْمَضْمَضَةُ
وَالاسْتِنْشَاقُ ثُمَّ الْوُضُوءُ كَامِلا بِأَنْ يَأْتِيَ بِجَمِيعِ سُنَنِهِ
وَمِنْهَا التَّسْمِيَةُ وَمَا بَعْدَهَا كَالْمَضْمَضَةِ وَالاسْتِنْشَاقِ
وَغَيْرِهِمَا وَأَنَّهُ يُكْرَهُ تَرْكُ كُلٍّ مِنْ الثَّلاثَةِ لأَنَّ كُلاًّ
سُنَّةٌ مُؤَكَّدَةٌ فَيُعِيدُ الثَّلاثَةَ لَكِنْ نَدْبُ إعَادَةِ الْمَضْمَضَةِ
وَالاسْتِنْشَاقِ آكَدُ وَمِنْ ثَمَّ نَصَّ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَلَى نَدْبِ إعَادَتِهِم اهـ
26. WUDLU
DALAM MANDI SUNAH
Sebagaimana kita ketahui,
bahwa dalam mandi wajib terdapat beberapa kesunahan, diantaranya mendahulukan
bagian anggota sebelah kanan, menggosok anggota badan, berwudlu sebelum mandi
dan lain sebagainya. Apakah kesunahan wudlu juga berlaku dalam mandi sunah?
Jawab: Ya, juga berlaku dalam mandi
sunah.
Referensi:
&
فتاوى الرملي الجزء 1 صحـ :
57 مكتبة الإسلامية
( سُئِلَ ) عَنْ
قَوْلِهِمْ يُسَنُّ الْوُضُوءُ لِلْغُسْلِ الْوَاجِبِ هَلْ الْغُسْلُ الْمَسْنُونُ
مِثْلُهُ فِيهِ كَمَا نُقِلَ عَنْ تَهْذِيبِ الْأَسْمَاءِ أَمْ لا ( فَأَجَابَ )
بِأَنَّهُمْ عَبَّرُوا بِالْغُسْلِ الْوَاجِبِ لِيَشْمَلَ غُسْلَ الْحَيْضِ وَالنِّفَاسِ
وَالْوِلادَةِ بِلا بَلَلٍ وَغُسْلَ الْمَيِّتِ وَجَرَوْا فِيهِ عَلَى الْغَالِبِ
فَيُسْتَحَبُّ الْوُضُوءُ فِي الْغُسْلِ الْمَسْنُونِ أَيْضًا إذْ هُوَ عَلَى
صُورَةِ الْغُسْلِ الْوَاجِبِ اهـ
27. TIPS
UNTUK MENDAPATKAN KESUNAHAN MANDI JUM’AT
Diantara rukun dalam mandi
wajib adalah meratakan air keseluruh anggota badan tak terkecuali lempitan-lempitan
semisal anus, selakangan dan sesamanya yang oleh sebagian orang kurang
diperhatikan. Apakah untuk mendapatkan kesunahan mandi Jum’at, harus membasuh
seluruh tubuh sebagaimana mandi wajib?
Jawab: Ya, diharuskan.
Referensi:
&
الفتاوي الكبرى لابن حجر
الهيتمي الجزء 1 صحـ : 62 المكتبة الإسلامية
(
وَسُئِلَ ) رضي الله عنه هَلْ يَتَوَقَّفُ حُصُولُ السُّنَّةِ فِي نَحْوِ غُسْلِ
الْجُمُعَةِ عَلَى غَسْلِ جَمِيعِ بَدَنِهِ كَغُسْلِ الْجَنَابَةِ أَوْ لا (
فَأَجَابَ ) بِقَوْلِهِ نَعَمْ يَتَوَقَّفُ حُصُولُ السُّنَّةِ عَلَى غَسْلِ
جَمِيعِهِ لا صِحَّةَ الْغُسْلِ عَلَى ذَلِكَ فَلَوْ غَسَلَ بَعْضَهُ صَحَّ
غُسْلُهُ لَكِنْ لا يَحْصُلُ الْمَقْصُودُ حَتَّى يُكْمِلَ غَسْلَ الْبَاقِي
مِنْهُ اهـ
28. MEMOTONG
KUKU BAGI ORANG YANG BERHADATS BESAR
Ada sebagian masyarakat yang
beranggapan bahwa orang yang berhadats besar, kuku atau rambutnya yang
terlanjur dipotong harus dibasuh. Sehingga tak jarang mereka mendapat teguran
ketika akan memotong kuku atau rambutnya. Bagaimana hukum memotong kuku atau
rambut dalam keadaan hadats besar?
Jawab: Makruh, artinya bagi orang
yang berhdats besar sunah tidak memotong kuku atau rambunya.
Referensi:
&
حاشيتا قليوبي الجزء 1 صحـ
: 101 مكتبة دار الكتب العلمية
(
فَائِدَةٌ ) قَالَ فِي الإِحْيَاءِ لا يَنْبَغِي لِلإِنْسَانِ أَنْ يُزِيلَ
شَيْئًا مِنْ شَعْرِهِ أَوْ يَقُصَّ شَيْئًا مِنْ ظُفْرِهِ أَوْ يَسْتَحِدَّ أَوْ
يُخْرِجَ دَمًا أَوْ يُبِينَ مِنْ نَفْسِهِ جُزْءًا وَهُوَ جُنُبٌ إذْ سَائِرُ
أَجْزَائِهِ تُرَدُّ إلَيْهِ فِي الآخِرَةِ فَيَعُودُ جُنُبًا وَيُقَالُ إنَّ
كُلَّ عَشَرَةٍ تُطَالِبُهُ بِجَنَابَتِهَا انْتَهَى وَفِي عَوْدِ نَحْوِ الدَّمِ
نَظَرٌ وَكَذَا فِي غَيْرِهِ لأَنَّ الْعَائِدَ هُوَ الأَجْزَاءُ الَّتِي مَاتَ
عَلَيْهَا إلا نَقْصَ نَحْوِ عُضْوٍ فَرَاجِعْهُ اهـ
&
نهاية الزين صحـ : 31 مكتبة
الحرمين
وَمَنْ
لَزِمَهُ غَسْلٌ يُسَنُّ لَهُ أَنْ لا يُزِيْلَ شَيْئًا مِنْ بَدَنِهِ وَلَوْ دَمًا
أَوْ شِعْرًا أَوْ ظُفْرًا حَتَّى يَغْتَسِلَ لأَنَّ كُلَّ جُزْءٍ يَعُوْدُ لَهُ فِي
الآخِرَةِ فَلَوْ أَزَالَهُ قَبْلَ الْغُسْلِ عَادَ إلَيْهِ الْحَدَثُ اْلأكْبَرُ
تَبْكِيْتًا لِلشَّخْصِ اهـ
29. PENGGABUNGAN
NIAT DALAM MANDI WAJIB DAN SUNAH
“Sekali dayung dua pulau
dilampui” begitulah gambaran yang tercermin disetiap tindakan Kang Santri. Bagaimana
tidak, ketika sedang mandi besar yang bertepatan dengan hari Jum’at, Ia berniat
mandi besar sekaligus digabung dengan niat mandi sunah Jum’at, supaya dapat dua
pahala dalam satu pekerjaan. Apakah dengan penggabungan niat dalam deskripsi di
atas, Kang Santri bisa mendapatkan dua pahala?
Jawab: Ya, mendapatkan dua pahala,
namun yang lebih utama, dua mandi tersebut disendirikan.
Referensi:
&
هامش اعانة الطالبين الجزء 1
صحـ : 96 مكتبة دار الفكر
(فَرْعٌ)
لَوِ اغْتَسَلَ لِجَنَابَةٍ وَنَحْوِ جُمْعَةٍ بَنِيَّتِهِمَا حَصَلاَ وَإِنْ كَانَ
اْلأَفْضَلُ إِفْرَادُ كُلٍّ بِغُسْلٍ أَوْ لأَحَدِهِمَا حَصَلَ فَقَطُّ اهـ
والله أعلم