masukkan script iklan disini
MAHAR SIMBOLIS
Oleh : Muhammad Muzakka
Artinya: “Mas kawin ialah harta yang wajib diserahkan oleh suami kepada istri dengan sebab akad nikah.”
Juga dalam Fathul Qorib Halaman
Adapun mas kawin menurut istilah syara' adalah nama untuk sebuah harta yang wajib diberikan oleh seorang laki-laki sebab nikah, wathi syubhat atau meninggal dunia.
Oleh : Muhammad Muzakka
DESKRIPSI MASALAH
Kang Asep dan iis akan menikah tepatnya pada tanggal 20 syawal 1437 H undangan telah disebarkan, hingga saatnya pun telah tiba, tamu undangan telah berkumpul. Begitupun kedua mempelai calon pengantin, syahid dan petugas KUA sudah siap d tempat.
Singkat cerita acara telah berlangsung, namun ternyata mas kawin yang akan dijadikn mahar ketinggalan dirumah calon suami, padahal rumah kedua mempelai berjauhan, para hadirin pun terkejut mendengarnya di samping itu kang asep tidak mau kalo maharnya dihutang karena gengsi.
Akhirnya dengan bebagai pertimbangan kang asep meminjam cincin kakanya perempuannya untuk dijadikan mas kawin sementara sekalipun beratnya jauh berbeda, cincin yang akan dijadikan mas kawin beratnya 5 gram sedangkan cincin yang ia pinjam untuk calon istrinya beratnya 10 gram. Hanya saja dalam prosesi akadnya kang Asep menyatakan mas kawinnya secara kontan.
Akhirnya dengan bebagai pertimbangan kang asep meminjam cincin kakanya perempuannya untuk dijadikan mas kawin sementara sekalipun beratnya jauh berbeda, cincin yang akan dijadikan mas kawin beratnya 5 gram sedangkan cincin yang ia pinjam untuk calon istrinya beratnya 10 gram. Hanya saja dalam prosesi akadnya kang Asep menyatakan mas kawinnya secara kontan.
PERTANYAAN:
A. Sah kah akad nikah dalam kasus diatas ?
B. Cincin manakah yang menjadi mahar sebenarnya dan menjadi milik iis ?
JAWABAN
Waalaikumsalam wr.wb
Yang pertama, definisi mahar atau mas kawin sebagaimana diterangkan dalam kitab al-Fiqh al-Manhaji ‘ala Madzhab al-Imam al-Syâfi’i juz IV, halalaman 75
الصداق هو المال الذي وجب على الزوج دفعه لزوجته بسبب عقد النكاح.
Juga dalam Fathul Qorib Halaman
وَشَرْعًا اسْمٌ لِمَالٍ وَاجِبٍ عَلَى الرَّجُلِ بِنِكَاحٍ أَوْ وَطْءِ شُبْهَةٍ أَوْ مَوْتٍ
Dalil kewajiban mas kawin ini adalah berdasarkan firman Allah dalam Surat An-Nisa' ayat 4:
وَآتُواْ النَّسَاء صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً
Artinya: “Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan.”
Lalu apakah ketika dalam aqad nikah tidak disebutkan mas kawin menjadikan aqad nikah tidak sah ? Tentu saja tidak. Karena menyebutkan mas kawin pada waktu aqad hukumnya cuma sunah. Sebagaimana diterangkan dalam kitab Fathul Qorib Halaman 234 sbb:
(وَيُسْتَحَبُّ تَسْمِيَّةُ الْمَهْرِ) فِيْ عَقْدِ (النِّكَاحِ) وَلَوْ فِيْ نِكَاحِ عَبْدِ السَّيِّدِ أَمَّتَهُ
Disunahkan menyebutkan mas kawin di dalam akad nikah, walaupun pernikahan seorang budaknya majikan dengan budak wanitanya majikan tersebut.
وَيَكْفِيْ تَسْمِيَّةُ أَيِّ شَيْئٍ كَانَ وَلَكِنْ يُسَنُّ عَدَمُ النَّقْصِ عَنْ عَشْرَةِ دَرَاهِمَ وَعَدَمُ الزِّيَادَةِ عَلَى خَمْسِ مِائَةِ دِرْهَمٍ خَالِصَةٍ
Sudah dianggap cukup menyebutkan mas kawin berupa apapun, akan tetapi disunnahkan mas kawinnya tidak kurang dari sepuluh dirham dan tidak lebih dari lima ratus dirham murni.
وَأَشْعَرَ بِقَوْلِهِ يُسْتَحَبُّ بِجَوَازِ إِخْلَاءِ النِّكَاحِ عَنِ الْمَهْرِ وَهُوَ كَذَلِكَ
Dengan ungkapannya, “disunnahkan”, mushannif memberikan isyarah bahwa boleh melakukan akad nikah tanpa menyebutkan mas kawin, dan hukumnya memang demikian.
(فَإِنْ لَمْ يُسَمَّ) فِيْ عَقْدِ النِّكَاحِ مَهْرٌ (صَحَّ الْعَقْدُ)
Maka jika di dalam akad nikah tidak disebutkan mas kawinnya, maka hukum akad nikah tersebut tetap sah.
KESIMPULAN
Pada dasarnya penyebutan mas kawin adalah sunnah, namun ketika mas kawin di sebutkan dalam akad maka wajib bagi laki-laki memberikan sesuai yang di ucapkan dalam akad.
Sehingga rumusan untuk pertanyaan diatas adalah sbb :
A. Sah kah akad nikah dlm kasus d atas ?
Jawab: Tetap sah karena mas kawin bukan merupakan rukun nikah.
B. Cincin manakah yang menjadi mahar sebenarnya dan menjadi milik iis?
Jawab: Yang wajib [ yang menjadi mahar sebenarnya ] adalah mahar yang disebutkan didalam aqad.
Wallahu A'lam...!
REFERENSI
فتح القريب المجيب في شرح ألفاظ التقريب صـــ ٢٣٤
وَشَرْعًا اسْمٌ لِمَالٍ وَاجِبٍ عَلَى الرَّجُلِ بِنِكَاحٍ أَوْ وَطْءِ شُبْهَةٍ أَوْ مَوْتٍ (وَيُسْتَحَبُّ تَسْمِيَّةُ الْمَهْرِ) فِيْ عَقْدِ (النِّكَاحِ) وَلَوْ فِيْ نِكَاحِ عَبْدِ السَّيِّدِ أَمَّتَهُ وَيَكْفِيْ تَسْمِيَّةُ أَيِّ شَيْئٍ كَانَ وَلَكِنْ يُسَنُّ عَدَمُ النَّقْصِ عَنْ عَشْرَةِ دَرَاهِمَ وَعَدَمُ الزِّيَادَةِ عَلَى خَمْسِ مِائَةِ دِرْهَمٍ خَالِصَةٍ وَأَشْعَرَ بِقَوْلِهِ يُسْتَحَبُّ بِجَوَازِ إِخْلَاءِ النِّكَاحِ عَنِ الْمَهْرِ وَهُوَ كَذَلِكَ (فَإِنْ لَمْ يُسَمَّ) فِيْ عَقْدِ النِّكَاحِ مَهْرٌ (صَحَّ الْعَقْدُ) وَهَذَا مَعْنَى التَّفْوِيْضِ
حاشية إعانة الطالبين ج ٣ صـــ ٣٩٩
ولو ذكروا مهرا سرا وأكثر منه جهرا لزمه ما عقد به اعتبارا بالعقد. وإذا عقد سرا بألف ثم أعيد جهرا بألفين تجملا لزم ألف
الشرح
(قوله: ولو ذكروا) الضمير يعود على معلوم من المقام وهو الزوج والولي والزوجة الرشيدة أو غيرها ممن ينضم للولي والزوج في الغالب وعبارة التحفة مع الأصل: فان توافقوا، أي الزوج والولي والزوجة الرشيدة، فالجمع باعتبارها أو باعتبار من ينضم للفريقين غالبا. اه. وقوله مهرا سرا: أي سواء كان بالتوافق أو بالعقد. وقوله وأكثر منه جهرا: يقال فيه ما في الذي قبله. وقوله لزمه ما عقد به: أي ما وقع العقد عليه اعتبارا بالعقد سواء قل أو كثر. فلو وقع الاتفاق على ألفين ووقع العقد على ألف لزمه الألف، أو وقع الاتفاق على ألف ووقع العقد على ألفين لزمه الألفان. هذا إن لم يتكرر العقد. فإن تكرر لزمه ما وقع العقد الأول عليه قل أو كثر، اتحدت شهود العلانية والسر أم لا. وذلك لأن العبرة بالعقد الأول، وأما الثاني فهو لاغ لا عبرة به. وقد بين هذا بقوله وإذا عقد سرا بألف ثم أعيد جهرا بألفين، أي أو العكس: بأن عقد سرا بألفين ثم أعيد جهرا بألف، فيلزمه الألفان. وعلى هاتين الحالتين حملوا نص الشافعي رضي الله عنه في موضع على أن المهر مهر السر، وفي آخر على أنه مهر العلانية: أي فالأول محمول على ما تقدم عقد السر، والثاني محمول على تقدم عقد العلانية
