Iklan

NGAJI KITAB MASA’ILUSSHOLAT Part 13

Muhammad Muzakka
Sunday, September 16, 2018
Last Updated 2019-02-07T00:53:05Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini
NGAJI KITAB MASA’ILUSSHOLAT Part 13

Karya KH Ahmad Yasin Asymuni
[ Pengasuh PPHT Petuk Kediri ]
Tema : Permasalahan Qodlo Sholat
Oleh   : Zakka Yuzakki Tazkiyyan



                    🍀 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ 🍀

                            مَسَائِلُ قَضَاءِ الصَّلَاةِ
       🔰 PERMASALAHAN QODLO SHOLAT 🔰

١). هل يجوز قضاء الصلاة للحائض والمجنون ؟

ج- لا يجوز لها القضاء ويستحب للمجنون كما في حاشية عميرة الجزء الأول صـ ١٣٩ : ( فرع ) ذكر ابن الصلاح والنووي في طبقاتهما عن البيضاوي في شرح التبصرة أن الحائض لا يجوز لها القضاء , وفي شرح الوسيط للعجلي أنه مكروه , وكذا في البحر , قال : يكره للحائض ويستحب للمجنون والمغمى عليه .

1). Apakah diperbolehkan mengqodlo sholat bagi perempuan yang sedang haid dan orang gila ?

JAWAB
Tidak diperbolehkan bagi perempuan haid dan disunahkan bagi orang gila. Sebagaimana keterangan dalam Hasyiyah Umairoh Juz I Halaman 139 : “ [ Masalah Cabangan ] Imam Ibnu Sholah dan Imam Nawawi telah menyebutkan didalam kitab Thobaqot beliau berdua dari Imam Baidlowi dalam Syarah At-Tabshiroh, bahwa perempuan yang sedang haid tidak diperbolehkan untuk mengqodlo sholat. Dan disebutan dalam Syarah Al-Wasith nya Imam Al-‘Ajali, bahwa hal itu dimakruhkan. begitu juga dalam kitab Al-Bahr, Pengarangnya mengatakan : “ Dimakruhkan bagi perempuan haid dan disunahkan bagi orang gila dan penderita penyakit epilepsi ( sering lupa ) ”.

٢). وإذا شك في الفوائت أهي عشر صلاة أم عشرون صلاة فكم يجب القضاء ؟

ج- على الأصح قضى عشرا صلاة وهو ما تيقن تركه كما في حاشية البجيرمي على المنهاج الجزء الثاني صـ ١٥٩ : وإذا شك في مقدار ما عليه من الصلوات قضى ما لم يتيقن فعله . وهذا هو المعتمد . وقال النووي يقضي ما تيقن تركه ا هــ برماوي . وفي حاشية قليوبي الجزء الأول صـ ١٣٥ : وإذا شك في مقدار ما عليه من الصلوات قضى ما لم يتيقن فعله قاله القاضي , وهو الراجح في المذهب عند المتأخرين كشيخنا الرملي وأتباعه . وقال النووي : يقضي ما تيقن تركه فقط على الأصح , ثم قال : وينبغي أن يختار وجه ثالث وهو أنه إن كان يصلي تارة ويترك أخرى ولا يعيد فهو كقول القاضي , وإن كان تركه نادرا فهو كمقابله . وكما في الفقه على المذاهب الأربعة الجزء الأول صـ ٧٦٣ : من عليه فوائت لا يدري عددها يجب عليه أن يقضي حتى يتيقن براءة ذمته عند الشافعية والحنابلة وقال المالكية والحنفية : يكفي أن يغلب على ظنه براءة ذمته .

2). Ketika seseorang ragu terhadap sholat yang ditinggalkan apakah 10 sholat atau 20 sholat, Berapakah sholat yang wajib ia qodlo ?

JAWAB
Menurut pendapat yang paling shohih, yang wajib ia qodlo adalah 10 sholat yang mana itu adalah jumlah sholat yang ia yakini telah ditinggalkan. Seperti keterangan dalam kitab Hasyiyah Bujairimi Ala Al-Minhaj Juz II Halaman 159 : “ Dan ketika seseorang ragu terhadap jumlah sholat yang wajib baginya, maka ia mengqodloi sholat yang mana ia tidak yakin melakukannya, dan ini adalah pendapat yang mu’tamad. Imam Nawawi mengatakan : “ ia mengqodloi sholat yang ia yakini telah ditinggalkan” selesai Barmawi. Didalam kitab Hasyiyah Qolyubi Juz I Halaman 135 : “ Jika seseorang ragu terhadap jumlah sholat yang wajib baginya, maka ia mengqodloi sholat yang mana ia tidak yakin melakukannya, Ini dikatakan oleh Al-Qodli Husein dan ini adalah pendapat yang rojih ( unggul ) didalam madzhab Syafi’i menurut Ulama Muta’akhirin seperti Imam Romli dan para muridnya. Imam Nawawi mengatakan : Yang wajib ia qodloi adalah  sholat yang diyakini telah ditinggalkan saja menurut pendapat yang paling shohih, lalu beliau melanjutkan perkataannya : Dan sebaiknya wajah ( pendapat ) ketiga itu yang dipilih, bahwa apabila ia sholat pada satu kesempatan dan meninggalkan dalam kesempatan yang lain, maka orang tersebut seperti apa yang dikatakan oleh Imam Qodli Husein ( yaitu mengqodloi sholat yang ia tidak yakin telah melakukannya) . Dan jika seseorang meninggalkan sholatnya jarang-jarang, maka seperti pendapat muqobilnya Imam Qodli Husein ( yaitu sholat yang yakin ia tinggalkan ). Dan sebagaimana dalam Kitab Al-Fiqh Ala Al-Madzahib Al-Arba’ah Juz I Halaman 763 : “ seseorang yang mempunyai tanggungan sholat qodlo dan ia tidak mengetahui jumlahnya, maka ia wajib mengqodloi sampai ia yakin terbebas dari tanggungannya, ini menurut Syafi’iyyah dan Hanabilah. Sedangkan Malikiyyah dan Hanafiyyah mengatakan : “ Cukup dugaan kuat bahwa ia telah terbebas dari tanggungannya ”.

٣). هل يجوز شرب الدواء المزيل للعقل للحاجة وهل يلزم قضاء الصلوات بعد الإفاقة ؟

ج- يجوز شربه للحاجة ولا يلزم قضاء الصلوات بعد الإفاقة لأن العقل زال بسبب غير محرم كما قال النووي في المجموع شرح المهذب الجزء الثالث صـ ٧ :  (فرع) قال أصحابنا يجوز شرب الدواء المزيل للعقل للحاجة كما أشار إليه المصنف بقوله شرب دواء من غير حاجة وإذا زال عقله والحالة هذه لم يلزمه قضاء الصلوات بعد الإفاقة لأنه زال بسبب غير محرم ولو احتيج في قطع يده المتآكلة إلى تعاطي ما يزيل عقله فوجهان أصحهما جوازه

3). Apakah diperbolehkan meminum obat yang dapat menghilangkan akal karena ada hajat, dan apakah ia wajib mengqodloi sholat yang ia tinggalkan ketika sudah sadar ?

JAWAB
Diperbolehkan meminum obat yang dapat menghilangkan akal karena hajat, dan tidak wajib mengqodloi sholat setelah sadar, karena hilangnya akal dalam hal ini adalah sebab perkara yang tidak diharamkan. Seperti keterangan Imam Nawawi dalam Al-Majmuk Syarah Muhadzab Juz III Halaman 7 : “ [ Cabangan ] Telah berkata Ashab Syafi’i : Diperbolehkan meminum obat yang dapat menghilangkan akal karena hajat sebagaimana diisyarohkan oleh Pengarang dengan perkataannya : Meminum obat tanpa ada hajat, ketika hilang akalnya, maka tidak wajib mengqodlo sholat setelah sadar, karena hilangnya akal itu disebabkan oleh sesuatu yang tidak diharamkan. Dan ketika dibutuhkan untuk memotong tangan yang mana terdapat penyakit menular, sesuatu yang dapat menghilangkan akalnya ( semisal obat bius ) , maka terdapat dua wajah; wajah atau pendapat yang paling shohih adalah diperbolehkan ”.

                                 والله أعلم
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Iklan